Pendidikan Islam modern saat ini dituntut tidak hanya mampu mengajarkan ilmu agama secara tekstual, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan hidup yang relevan dengan perkembangan zaman. Di sinilah transformasi Kurikulum Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah (TMI) di Pondok Darul Hijrah menjadi kisah menarik dan penuh warna dalam lanskap pendidikan pesantren masa kini.
Transformasi ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang yang berakar pada semangat pembaruan dan penyesuaian terhadap kebutuhan zaman. Pondok Darul Hijrah berupaya menjawab tantangan globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial melalui pendidikan Islam yang lebih integratif, relevan, dan kontekstual.
Baca Juga: Pembagian Kosakata Setiap Hari untuk Santri Kelas 4 TMI Martapura
Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah : Warisan Pesantren Modern yang Bertransformasi
TMI yang diadopsi dari sistem Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyyah (KMI) Gontor kini hadir dengan wajah baru. Kurikulum ini bukan sekadar perubahan kosmetik, melainkan metamorfosis pendidikan pesantren yang mengintegrasikan warisan tradisional dengan inovasi pendidikan modern.
Transformasi kurikulum TMI di Pondok Darul Hijrah menunjukkan bahwa pesantren mampu beradaptasi dengan arus zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Nilai-nilai klasik seperti adab, keikhlasan, dan pengabdian tetap dijaga, namun dibalut dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan berbasis kompetensi.
Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah :Â Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal dalam Pendidikan
Dengan keberanian dan visi progresif, Pondok Darul Hijrah memoles kurikulum TMI agar menjadi pilar pendidikan Islam holistik. Tidak hanya fokus pada ilmu agama dan bahasa Arab klasik, kini kurikulum dilengkapi dengan ilmu umum, teknologi, sains, dan bahasa asing.
Santri tidak hanya diajarkan untuk memahami teks, tetapi juga konteks. Mereka dibekali kemampuan berpikir kritis, komunikasi efektif, serta kesadaran sosial. Inilah bentuk nyata integrasi antara iman, ilmu, dan amal yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren Darul Hijrah.
Pembentukan Karakter dan Soft Skills Santri
Transformasi TMI juga menempatkan pembentukan karakter santri di garis depan pendidikan. Program-program seperti pelatihan kepemimpinan, kegiatan sosial, pengembangan soft skills, dan kegiatan keorganisasian menjadi bagian penting dalam membentuk santri yang cerdas, berakhlak, dan berjiwa sosial tinggi.
Para santri dilatih menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan mampu memimpin dengan teladan. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga di lapangan kehidupan—belajar mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam keseharian.
Inovasi Metode Pembelajaran di Era Modern
Dalam menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0, Pondok Darul Hijrah terus mengembangkan metode pembelajaran inovatif seperti Project Based Learning, diskusi ilmiah, dan literasi aktif. Santri tidak lagi menjadi pendengar pasif, tetapi menjadi pelaku utama dalam proses belajar.
Melalui model ini, mereka dilatih untuk berpikir kreatif, kritis, dan bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Pesantren pun bertransformasi menjadi laboratorium karakter dan intelektual, tempat para santri ditempa menjadi generasi Islam yang siap menghadapi tantangan zaman.
Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan
Transformasi kurikulum TMI di Pondok Darul Hijrah sejatinya mencerminkan spirit pembaruan dalam Islam: menjaga tradisi namun terbuka terhadap hal-hal baru yang bermanfaat. Dengan semangat ini, pesantren siap mencetak generasi unggul, berkarakter, dan adaptif dalam menghadapi dunia yang terus berubah.
Pondok Darul Hijrah membuktikan bahwa pesantren bukan institusi tradisional yang tertinggal, tetapi justru pusat pembaruan pendidikan Islam yang memadukan nilai spiritual, intelektual, dan moral dalam satu kesatuan yang utuh.
Penulis : Rahmat Hidayah, Mahasiswa PPL KKN Terintegrasi KKI UINSI Samarinda